Nasi Goreng Ivana Sebuah Cita Rasa yang Paripurna





Nasi Goreng Ivana Sebuah Cita Rasa yang Paripurna

Kalau sudah tiada baru terasa
Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Sungguh berat aku rasa kehilangan dia
Sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia

SEBENARNYA Bang Haji Rhoma Irama mencipatakan lagu berjudul “Kehilangan” itu untuk mengingatkan bahwa kita harus bersyukur terhadap apa yang kita miliki dan sering kita temui. Bukan justru bosan dengan semua hal tersebut. Sebab kita baru akan menjadi benar-benar sadar, menjadi benar-benar rindu, menjadi benar-benar sangat menyesal bila kita sudah benar-benar kehilangan. Begitu juga Nasi Goreng. Lha Kok bisa tiba-tiba Nasi Goreng?

Terkadang (bahkan mungkin selalu) menikmati Nasi Goreng menjadi hal yang sudah biasa, bukan sesuatu yang ‘wah’. Mungkin kita merasa rasa Nasi Goreng hanya ‘begitu-begitu’ saja. Tapi ingat, ketika kita menetap di tempat yang tidak begitu akrab dengan Nasi Goreng, di luar negeri misalnya, atau sudah tidak bisa bertemu, tidak bisa bertatap muka, eh bertatap mulut dan lidah dengan Nasi Goreng kesayangan kita, barulah kita tahu rasanya tiba-tiba rindu dengan makanan ‘sapu jagad’ ketika merasa lapar itu. Pasti rasanya lebih galau daripada kehilangan pacar ataupun gebetan.

Jangan disangka ini hanya ‘ke-alay-an’ saya saja, ini benar-benar nyata. Saya berdomisili di Banyuwangi. Sejak kecil saya sudah jatuh cinta kepada yang namanya Nasi Goreng, dan saya merasakan Cinta Pertama kepada Nasi Goreng di saat masih taman kanak-kanak. Cinta tersebut jatuh kepada Nasi Goreng milik Pak Ivana. Ya, beliau sudah berjualan Nasi Goreng sejak beliau lulus SMK. Cinta tersebut masih utuh dari TK hingga saya sudah kuliah memasuki semester ketiga.

Dulunya Pak Ivana berjualan Nasi Goreng bersama adiknya, mendorong gerobak Nasi Goreng ke tengah kota, dari pukul enam petang hingga Nasi Goreng ludes terlahap. Setelah Pak Ivana menikah, beliau ditemani oleh istrinya berjualan Nasi Goreng dan membuka warung sendiri, sementara adiknya memutuskan untuk berjualan sendiri.

Sempat bingung sih, di saat kedua bersaudara ini berpisah dan memilih untuk berjualan sendiri-sendiri, antara memilih Nasi Goreng Pak Ivana dan adiknya. Tapi kata orang bilang “Love will find it’s way” bahwa cinta akan menemukan jalannya sendiri dan cinta saya tetap bermuara kepada Nasi Goreng Pak Ivana (ga usah baper).

Sebuah Rasa yang Paripurna

Nasi Goreng Mawut Pak Ivana

Meski cinta seringkali tak memerlukan alasan, namun cinta saya kepada Nasi Goreng Pak Ivana tetap memiliki alasan. Ya, cita rasa yang paripurna dari Nasi Goreng Pak Ivana-lah yang membuat lidah saya kepincut untuk terus setia kepadanya.

Ada satu rahasianya, bumbu berwarna cokelat yang Pak Ivana menjelaskan bahwa itu terbuat dari lemak, dan rempah-rempah lain yang membuat rasa Nasi Gorengnya begitu istimewa. Sayangnya saya tidak diizinkan untuk memotret mangkuk berisi bumbu tersebut, karena beliau mengatakan bahwa ini rahasia perusahaan, hahaha.

Nasi Goreng Pak Ivana bukan berwarna merah seperti Nasi Goreng pada umumnya, melainkan berwarna cokelat karena pengaruh bumbu ‘ajaib’ racikan Pak Ivana itu sendiri. Rasa yang dibawakan Nasi Goreng Pak Ivana cukup unik, gurih namun tanpa rasa micin (MSG).

Nasi Goreng favorit saya di warunng Pak Ivana adalah jenis Nasi Goreng Mawut. Semakin luar biasa rasanya ketika kita meminta untuk menambahkan topping telur. Bebas ingin memilih telur dengan model mata sapi ataupun dadar. Namun saya sarankan untuk memilih topping telur dadar, kenapa kok telur dadar? Karena sebelum digoreng telur akan dikocok dan dicampur dengan bumbu ‘ajaib’ berwarna cokelat tadi, membuat sensasi menyantap Nasi Goreng menjadi sangat paripurna. 

Tak jarang juga ketika kita merasakan makanan di tempat akan berbeda rasanya ketika kita bawa pulang ke rumah. Namun hal ini tidak berlaku bagi Nasi Goreng Pak Ivana, disantap di tempat ataupun di rumah cita rasa yang paripurna tetaplah sempurna.

Walaupun foto yang saya tampilkan terkesan amatiran, warungnya pun terlihat sederhana. Namun jangan salah sangka, cita rasa Nasi Goreng Pak Ivana tidaklah murahan. Nasi Goreng Pak Ivana memiliki sebuah cita rasa yang benar-benar paripurna. 

Nasi Goreng Pak Ivana alias Nasi Goreng Pak YAK!

Pak Ivana alias Pak YAK!

Bukan hanya saya seorang yang kepincut dengan Nasi Goreng Pak Ivana, teman-teman saya yang pernah saya ajak ke warung Nasi Goreng Pak Ivana pun menjadi langsung jatuh cinta. Bahkan cinta mereka jauh lebih ekstrim daripada saya. Bayangkan saja, saya yang sudah jatuh cinta banget dengan Nasi Goreng Pak Ivana selalu membeli dengan porsi normal. Namun salah satu teman yang saya buat jatuh cinta dengan Nasi Goreng Pak Ivana, saking jatuh cinta dengan cita rasa paripurnanya Nasi Goreng Pak Ivana, dia selalu membeli dua porsi sekaligus untuk sekali makan, sangat ekstrim!

Sebenarnya Nasi Goreng Pak Ivana lebih dikenal di kalangan anak muda Banyuwangi dengan sebutan Nasi Goreng Pak YAK! 

Kok bisa? 

Karena setiap Pak Ivana didatangi pembeli, Pak Ivana lekas menyambutnya dengan: 
“YAK! Mau pesan apa?”

atau dengan: 
“YAK! Apa?” 

Ketika pembeli menjawab pesanannya, semisal:
“Dua Nasi Goreng dibungkus” 

Maka Pak Ivana juga menjawabnya dengan:
“YAK! Tercatat!”

Bahkan di saat Nasi Goreng telah selesai dibuat Pak Ivana pun memanggil pembeli tadi dengan: “YAK! Nasi Goreng dua, Terselesaikan!” 

Setelah pembeli selesai membayarnya Pak Ivana juga tak lupa mengucapkan 
“YAK! Terimakasih kami ucapkan!” 

Karena itulah Nasi Goreng Pak Ivana juga memiliki nama alias Nasi Goreng Pak YAK!


Rasanya LDR-an dengan Nasi Goreng Pak YAK!

Warung Nasi Goreng Pak YAK!

Jujur cinta saya kepada Nasi Goreng Pak YAK! Belum bisa tergantikan apalagi diduakan. Belum pernah lidah saya merasa pas dengan Nasi Goreng manapun di puluhan kota yang pernah saya kunjungi di dunia ini. Memang sih Nasi Goreng Pak YAK! terlihat seperti Nasi Goreng biasa dan terkesan seperti pada umumnya, namun sempurna dan paripurnanya sebuah cita rasa yang dihasilkan dari tangan Pak YAK! Belum ada tandingannya.

Kini saya sudah tidak menetap di Banyuwangi lagi, saya merantau untuk kuliah ke Jember. Yang biasanya bisa seminggu dua kali dapat menyantap Nasi Goreng Pak YAK! Kini lidah saya hanya bisa bertemu dan mengungkapkan rindu di saat liburan saja.

Hati saya sempat nyesek, saya sudah telanjur cinta dan sayang kepada Nasi Goreng Pak YAK! (Please, ga usah baper!). Tiada Nasi Goreng yang lebih paripurna selain Nasi Goreng buatan beliau. Memang sih Nasi Goreng adalah masakan yang biasa, hampir semua orang bisa membuatnya sendiri. Tapi ketika merantau di Jember, lidah saya menjadi gagal paham dengan rasa Nasi Goreng disini, taka ada Nasi Goreng dengan rasa yang paripurna, meski telah mencoba move on dan mencari pelarian kemana mana. 

Sempat sih saya menerima sedikit cibiran karena terlalu alay, mereka menganggap semua Nasi Goreng itu sama, tapi mereka tidak merasakan apa yang saya rasakan Mungkin beberapa orang belum pernah merasakan bagaimana rasanya LDR dengan Nasi Goreng favorit dan nggak ada duanya di dunia ini.

Question and Answer (Q&A)  Nasi Goreng Pak YAK!

Warung Nasi Goreng Pak YAK! Tetap ramai pengunjung meski waktu telah menunjukkan pukul 22.30 WIB

Q: Alamat warung Nasi Goreng Pak YAK! dimana sih?
A: Jalan Brawijaya (tepat di sebelah barat Jalan Kartanegara, dan di sebelah timur warnet C-Net) Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Selengkapnya klik map di bawah ini 😊

Q: Pukul berapa Warung Nasi Goreng Pak YAK! Mulai buka?
A: Pak YAK! Buka sejak pukul 18:00 WIB hingga 00:00 WIB tapi kalau lebih dulu habis dan terlahap semua oleh pembeli, biasanya pukul 23:00 WIB sudah tutup.
Q: Berapa harga satu porsi Nasi Goreng Pak YAK! ?
A: Satu porsi Nasi Goreng Pak YAK! Hanya delapan ribu rupiah saja, jika dengan ditambah topping telur menjadi sepuluh ribu rupiah saja, murah bukan? Tapi untuk rasanya tidak murahan, sangat paripurna!
Q: Kalau pesan antar bisa nggak?
A: Belum bisa sih, tapi Pak YAK! Melayani pemesanan dalam jumlah banyak dengan memesan dan mendatangi langsung warungnya atau bisa dengan menghubungi +62818654356 (mudah-mudahan nomornya masih aktif hehe)
Q: Kalau semisal saya kecewa dengan rasa Nasi Goreng Pak YAK! Ada jaminannya nggak?
A: Siap! Saya yang akan menjamin sendiri :’)

Nah, yuk kita cintai kuliner Nusantara yang sudah mendunia ini. Nasi Goreng sudah dinobatkan menjadi The Best Food in CNN’s World’s 50 Best Foods 2018 dan banyak lagi predikat yang sudah pernah didapatkan oleh Nasi Goreng.

Apapun jenis dan warung Nasi Goreng kalian, jangan sampai kalian menjadi menyesal karena menganggap Nasi Goreng adalah makanan biasa. Saya saja sering galau setiap malam karena tidak bisa selalu bertemu dengan Nasi Goreng favorit saya. Jadi Yuk kita lestarikan Nasi Goreng sebagai kuliner favorit di Indonesia.

Itulah sedikit cerita dari #NasiGorengdiKotaku Banyuwangi, ada banyak lagi cerita tentang Nasi Goreng di berbagai penjuru Nusantara yang bisa kalian baca dan lihat di https://travelingyuk.com
Dan jangan lupa untuk follow dan like media sosial TravelingYuk dengan klik:
Facebook: TravelingYuk
Instagram: @travelingyukcom


Salam Nasi Goreng! 😊

#NasiGorengdiKotaku

No comments:

Post a Comment